Setelah sekian lama…

https://twitter.com/LFCFansCorner/status/341188392329027584

Yap. Setelah sekian lama fans klub rival akhirnya memandang potensi kekuatan Arsenal. Entah dari mana asalnya tweet di atas, yang jelas saya tak sengaja membacanya di timeline beberapa hari lalu.

Pendapat tersebut dikeluarkan oleh akun dengan jumlah follower lebih dari 14.000. Jadi saya pikir twit dan website yang mereka kelola mempunyai pembaca yang cukup signifikan.

Bayangkan saja. Mereka menempatkan Arsenal sebagai klub yang akan menjuarai EPL musim depan. Oke lah, Fergie pensiun dan Mancini dipecat. Tapi Manuel Pellegrini dan David Moyes bukan pelatih sembarangan. Moyes adalah orang yang mampu meramu dana terbatas untuk memaksimalkan skuat. Pellegrini, jika kita kesampingkan rekornya bersama Real Madrid, telah menjalani dua musim penuh cobaan bersama Malaga, tapi memaksimalkan sumber daya pemain sisa (plus hukuman UEFA) dengan bukan hanya permainan ciamik, tapi juga mengancam dominasi Real Madrid-Barcelona di La Liga.

Belum lagi dengan kenyataan kembalinya Jose Mourinho ke Chelsea, dan langsung ditandai dengan perekrutan Andre Schurrle dari Bayer Leverkusen! Pendapat saya mengenai reuni ini: Roman Abramovich sudah sedemikian kecewa dengan pilihan Pep Guardiola yang lebih memilih Bayern Muenchen ketimbang klubnya. Sementara pilihan pelatih nganggur juga terbatas. Menarik untuk melihat bagaimana Mourinho menjalani bursa transfer kali ini. Satu hal yang pasti, pemain-pemain U-21 mereka semakin suram masa depannya. Juga saya dengar kabar mereka akan melego Juan Mata ke Barcelona.

Nah, kembali ke persoalan semula tentang Arsenal yang kini diwaspadai salah satu klub rival. Mungkin pandangan ini tak lepas dari komentar Gary Neville paska pertandingan terakhir lawan Newcastle United di stasiun TV SkySports:

They’ve spent 9 millions net in 10 years and maintained the level of consistency of getting in the Champions League,

They’ve built a football stadium, they’re paying off their debt and they’re nearly there,

If they move up now it will look like one of the most magnificent managerial performance when you look back in history,

Half of the Arsenal fans are annoyed because they think they should be doing more and should be doing better. But of all the madness of debt that surrounds football, what have they done is absolutely the right thing,

What they now need to do, having nearly paid off their debt, is they need to go now. I think he knows, Arsene Wenger, that moment is now.

Jika anda kurang mengenal kiprah Neville di karir jurnalistik, dia dipandang sebagai sosok menyegarkan di dunia pengamat sepakbola televisi. Dia menulis otobiografinya tanpa bantuan ‘ghost writer’ atau penulis bayaran;  menulisnya dengan tangan dan pikirannya sendiri.

Dia juga mempunyai kolom sepakbola yang menyegarkan di harian Daily Mail. Begitu menapaki karir sebagai komentator, analisisnya selalu menarik dan tidak klise seperti komentator lain. Terutama bagaimana dia menjabarkan kesalahan positioning pemain bertahan di suatu laga.

Benar bahwa Neville adalah sosok yang menyebalkan saat masih berseragam Manchester United. Tapi itu tidak membuat saya lantas tidak menaruh respek padanya. Saya selalu menunggu analisa-analisa sepakbola khas salah satu bek kanan terbaik Inggris ini.

Neville tahu apa yang sedang Arsenal kerjakan. Dia paham betul bahwa apa yang Arsenal lakukan adalah hal paling bijak di tengah gempuran investasi milyaran pounds dari luar Inggris pada sepakbola.

Tidak ada yang salah dengan apa yang Manchester City dan Chelsea lakukan. Satu hal yang paling membuat saya tertawa geli adalah bagaimana fan Chelsea selalu menyalahkan pelatih saat klub mereka terpuruk.

Siapa yang merekrut Andriy Shevchenko, pemain yang membuat Mourinho kepepet?

Roman Abramovich.

Siapa yang memutuskan untuk memecat Mourinho?

Roman Abramovich.

Siapa yang memutuskan untuk mendepak Roberto di Matteo? Padahal pria itu bukan saja eks legenda Chelsea, tapi juga sosok yang berhasil memersembahkan gelar idaman Abramovich, Piala si Kuping Besar?

Roman Abramovich.

Ini bukan bagaimana saya dulu dibuai sepakbola, sungguh. Musim demi musim, tanpa terasa sudah satu dekade Abramovich berada di Chelsea. Selama itu pula telinga saya pengang mendengar ocehan pendukung Chelsea saat bursa transfer seperti ini.

Tidak, saya tidak iri dengan kemudahan yang mereka punya dalam merekrut pemain besar. Atau bagaimana mereka selalu saja menyalip target transfer Arsenal (Juan Mata, Gary Cahill).

Telinga saya pengang, hati saya muak dengan cara penggemar mereka memandang sepakbola setelah Chelsea mendadak kaya. Saya memendam rasa bersalah tiap kali kemungkinan Arsenal untuk menjuarai liga pupus karena saat itu terjadi saya selalu berharap biar United saja yang jadi juaranya ketimbang Chelsea atau City. Sedikit naif memang. Lagi pula saya sedikit kurang yakin pada bagaimana Financial Fair Play nanti berjalan. Membaca wawancara Michel Platini yang sepertinya kurang paham akan persoalan ini saja saya merasa pesimis, apalagi mengetahui berita bahwa putra Platini menduduki jabatan di PSG! Bagaimana mungkin Platini serius menjalankan FFP jika putranya berada di salah satu tim yang terancam terkena sanksi FFP?!!

Urusan polemik FFP akan saya tulis lain waktu. Kembali ke persoalan semula…

Ini adalah kali dimana kita tak merasa takut dengan kemungkinan pemain kunci lepas dari klub. Memang pendapat ini belum terbukti, apalagi transfer window pun belum dibuka secara resmi. Bacary Sagna baru saja menyatakan kesetiaan bersama Arsenal. Apalagi dia juga menyebutkan tekadnya untuk memenangi gelar bersama kita. Ini adalah sesuatu yang melegakan.

Sekitar satu minggu lalu Ivan Gazidis, CEO Arsenal melakukan wawancara dengan beberapa jurnalis. Banyak poin yang dia utarakan. Satu hal yang jadi perhatian saya adalah bagaimana dia berniat untuk tetap memertahankan Arsene Wenger.

Ini adalah hal yang harus ditanggapi serius. Mengapa? PSG, meski Wenger telah menampik tawaran mereka, masih saja memendam niat untuk meminangnya. Kabar terakhir yang saya pantau, semalam Fabio Capello telah resmi menjadi pelatih PSG dengan durasi satu musim. Tak sampai sehari terdengar perkembangan kabar bahwa ternyata Capello tidak sudi dengan tawaran durasi kontrak  yang hanya satu musim.

Kesimpulannya, PSG meminang Capello hanya sebagai manajer interim sebelum akhirnya mereka benar-benar meminang Wenger di musim 2014/15 nanti — tenggat masa kontrak Wenger berakhir di Arsenal jika dia tak ditawari perpanjangan kontrak.

Saya selalu berprinsip, bahwa konsistensi dan stabilitas manajemen dalam sepakbola itu penting. Tak usah jauh-jauh, lihat saja United bersama Ferguson. Lihat bagaimana United lebih memilih David Moyes ketimbang Mourinho. Kenapa? Moyes mempunyai prestasi membawa Everton terus konsisten di level teratas dengan dana minim selama bertahun-tahun. Mourinho memang sukses di tiap klub yang ia tangani. Tapi apa anda menyadari pengeluaran yang ia keluarkan di masing-masing klub tersebut? Apa anda menyadari bagaimana Mou meninggalkan klub-klub tersebut dengan kondisi berantakan? Saya tidak menyanggah fakta Mou adalah seorang ahli strategi ulung. Tapi persoalannya tidak sesempit itu, bung. *wow it rhymes

Malah saya merasa waswas dengan apa yang Brendan Rodgers lakukan di Liverpool. Perlahan tapi pasti ia berhasil membangun klub yang sedang tertidur untuk menyongsong era baru. Dia membawa Joe Allen dari klub lamanya Swansea, juga memberi kesempatan bagi Raheem Sterling untuk unjuk gigi. Dan ketika kedua pemain itu justru mandek dan tidak sesuai dengan permainan tim, ia tak ragu untuk mencadangkan mereka. Bahkan Sterling diturunkan ke level U-21. Jangan lupa dengan perekrutan efektifnya saat Januari lalu, Coutinho dan Daniel Sturridge. Di antara klub EPL lain, di bursa transfer ini mereka terlihat melakukan pembelian efektif seperti saat Rodgers merekrut Coutinho. Pemain-pemain yang tidak jadi sorotan klub lain tapi menyimpan potensi besar.

Kembali ke topik semula. Apa anda seyakin saya? Bahwa Arsenal bisa menggapai piala musim depan? Ini adalah kali pertama saya tak merasa dagdigdug menanti kabar drama perpanjangan kontrak. Saya berharap, Wenger mampu memanfaatkan peluang di bursa transfer musim ini, dengan merekrut pemain secepat mungkin. Dengan harapan sosok pemain tersebut bisa beradaptasi lebih cepat sebelum musim benar-benar bergulir.

Mengulang kata-kata Neville,

“I think he knows, Arsene Wenger, that moment is now.”

Sampai jumpa, selamat pagi, I believe in Aaron Ramsey!

4 thoughts on “Setelah sekian lama…

  1. Bro, asik rasanya saat beberapa sudah mulai ‘on their toes’ ke Arsenal. Tapi tetep gue lebih senang ketika orang melihat Arsenal sebelah mata, tapi Arsenal juara. Burn all over haters. hehe

    Nice piece mate. keep carry on!

    Like

  2. Sepertinya Era Wenger akan datang kembali.
    pelatih pelatih baru butuh pencocokan terlebih dahulu.
    mungkin bisa dibilang lawan kuat wenger adalah mou.
    nice blog :)))

    Like

  3. Yup, ini adalah pertama kalinya setelah sekian tahun kapten kita tidak berkomentar bahwa ingin pindah klub.
    Tapi apakah benar?
    *tanya Vermaelen*

    Like

Tinggalkan Komentar: